Perjanan ke Madiun

Jumat, 14 April 2017

Hari ini aku melakukan perjalanan ke Madiun. Madiun adalah salah satu kota di provinsi Jawa Timur. Kota ini terkenal dengan pecelnya. Kata sebagian besar masyarakat yang sudah merasakan pecel madiun bilang "enak".
Sudah sejak lama aku ingin mengunjungi kota ini. Tak ada alasan yang khusus kenapa aku menginginkannya. Tapi, kota Madiun adalah kota kelahiran salah satu sahabat terbaikku. Dia adalah salah satu orang yg sangat aku hargai. Alhamdulillah keinginana tersebut terlaksana sekarang.  Dan aku pun bisa memenuhi salah satu janji yg pernah aku buat dimasa lalu.

Aku berangkat dari kosan sekitar jam 3 pagi untuk mengejar kereta jam 3.30. Aku dijemput salah satu kawan dan berangkat bersama dengannya karena kebetulan dia pulang kampung. Tak banyak kata, kami pergi saja dan berpisah distasiun Madiun. Ternyata kereta datang tidak tepat waktu, meski hanya 15 menit keterlambatan tapi tetap saja namanya terlambat. Dan kami berangkat tepat jam 3.45 pagi.

Aku menghabiskan waktu perjalananku dengan membaca sebuah teenspirit. Baru kali ini aku betah membaca buku dalam perjalanan.

Sekitar jam 5.49 aku sampai stasiun Madiun. Kemudian di jemput oleh pak Hadi (suami mb Echi) jam 6.15 pagi. Aku diantar sampai rumah peristirahatan. Aku diminta intuk istirahat tetapi aku tidak biasa. Meski lelah, aku tak rela memejamkan mataku. Oleh karena itu aku lanjutkan kembali bacaaku sampai mb Echi datang sekitar jam 9.30. Barulah aku banyak bicara dengan mb Echi dan bermain dengan kedua anaknya. Menyenangkan bisa bertemu sosok luar biasa seperti beliau. Murabiyah pertamaku saat di jogja itu mengajariku banyak hal. Pokoknya aku sangat mengaguminya.


Jam 14.00 kami pergi makan di Telaga Ngebek di Daerah Ponorogo. Perjalanannya sekitar 1 jam. Meski aku agak taku-takut gimana gitu tapi akhirnya aku makan juga.Pasalnya setelah ikut halal class aku harus berhati-hati soal makanan. Apa yang aku tau, harapannya bisa aku terapkan dalam kkehidupan sehari-hari. Ya .. lagi-lagi tidak banyak yang bisa aku lakukan tetapi menghindari satu atau dua hal sudah membuatku agak lega. Mba Echi pun memaklumi dan mendukung itu. 
Sambil menunggu aku aku bermain dengan kaka Ghozy. Dia senang banget dibuatkan perahu kertas. Paling tidak 3 perahu aku buat untuknya. Hanya, anak ini sungguh aktif dan memintaku terus membuatnya. sayangnya kertas yang aku punya hanya sedikit jadi harus puas dengan 3 perahu.








Setelah dari telaga aku pulang dan langsung menuju Stasiun untuk mengejar kereta jam 18.00.
Sampai jumpa mb Echi..
Ditunggu kabar bahagia dariku ya..

Komentar

Postingan Populer