apakah aku dapat menikahi orang yang aku cintai?
Ketika aku mempunyai mimpi. Aku
percaya bahwa mimpi itu suatu saat akan menjadi kenyataan. Pada usia yang ke 24
tahun, aku baru mengetahui bahwa hidup
terasa hampa tanpa bermimpi. Pada dasarnya aku tak bermimpi pada malam hari,
tapi aku bermimpi sepanjang hari. Aku berjuang, aku merasa lelah bahkan merasa
kesakitanpun sudah tidak jarang aku rasakan. Mimpi akan menjadi kenyataan
ketika aku percaya bahwa mimpi itu akan aku raih. Hanya, bukan tanpa usaha aku
meraihnya. Ada keringat, perjuangan dan doa yang senantiasa terguyur.
Mimpi, akan selalu ada. Sekalipun
aku telah menggapai mimpiku, hidupku tidak akan berhenti. Selalu ada mimpi baru
yang hadir setelah mimpi yang lalu menjadi kenyataa atau paling tidak aku akan
berusaha membuat mimpi yang telah nyata membersamaiku lebih lama bahkan aku akan berusaha
menjadikannya selamanya.
Hanya, ada satu mimpi yang tak
yakin bisa aku raih. Aku merasa sangat ragu, apakah aku akan bisa meraih yang
satu ini? ataukah hanya akan menjadi hiasan malam-malamku yang singkat. Mimpi
ini sebenarnya sangat sedarhana. Aku saja yang menjadikannya sulit. Pada
dasarnya aku percaya bahwa tidak ada yang mustahil didunia ini. 1:1.000.000
masih disebut ada kemungkinan meskipun probabilitasnya sangat rendah. Aku melihat bunda Khadijah melakukannya. Aku
tak seberani beliau saat ini. aku ibarat menunggu dijalan yang gelap, tak
berusaha untuk mencari pertolongan atau mencari penerangan sendiri. Aku hanya
menunggu disudut itu, berharap dia menemukanku. Aku bertanya lagi, “apakah aku
dapat menikahi orang yang aku cintai?”
Masha Allah mbaaa ❤
BalasHapusApa kabar?
Hapus