RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR QS. 80. 'ABASA

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR JUZ 30
---------------------๐Ÿ“š๐Ÿ“š--------------------

๐Ÿ“† Edisi : Ramadhan 1441 H
Mei 2020 M

******

๐Ÿ“š QS. 80. 'ABASA

******
▪Ia Bermuka Masam
▪Makkiyyah, 42 Ayat
▪Turun sesudah Surat  An Najm

******
๐Ÿ“– Asbabun Nuzul (Sebab-sebab turunnya)

▪️Lebih dari seorang musafir menyebutkan bahwa suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam sedang berbicara dengan para pembesar Quraisy. Beliau ingin sekali mereka masuk Islam.

▪️Ketika beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam berbicara dengan mereka, Abdullah bin Ummi Maktum datang seraya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam dengan pertanyaan yang mendesak. Abdullah bin Ummi Maktum termasuk orang yang  masuk Islam lebih dulu.

▪️Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam saat itu menginginkan andaikata Ibnu Ummi Maktum diam dan tidak mengganggunya, agar beliau dapat berbicara dengan para pembesar Quraisy itu karena beliau sangat menginginkan mereka masuk Islam dan mendapat hidayah.

▪️Untuk itulah maka beliau bermuka masam di hadapan Abdullah bin Ummi Maktum dan memalingkan wajah beliau darinya serta hanya melayani tamunya yang dari Quraisy itu.

▪️Nama Pembesar Quraisy :
~Menurut Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu => 'Ubay bin Khalaf.
Menurut Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'Anhuma => 'Utbah bin Rabi'ah, Abu Jahal dan lain-lain.

******

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang 

******

๐Ÿ“– Tafsir Ayat 1-16

◼️Ayat 1-4

{ ุนَุจَุณَ ูˆَุชَูˆَู„َّู‰
ุฃَู†ْ ุฌَุงุกَู‡ُ ุงู„ุฃุนْู…َู‰
ูˆَู…َุง ูŠُุฏْุฑِูŠูƒَ ู„َุนَู„َّู‡ُ ูŠَุฒَّูƒَّู‰
ุฃَูˆْ ูŠَุฐَّูƒَّุฑُ ูَุชَู†ْูَุนَู‡ُ ุงู„ุฐِّูƒْุฑَู‰ }

"Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
Karena telah datang seorang buta kepadanya.
Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa).
Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?"

~Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bermuka masam di hadapan orang buta, Abdullah bin Ummi Maktum.

~Tahukah engkau wahai Rasulullah, barangkali orang buta yang engkau berpaling darinya itu  menginginkan agar dirinya suci dan bersih dari segala dosa.

~Atau barangkali juga dia mengambil pelajaran, lalu pelajaran itu bermanfaat baginya sehingga di dalam dirinya terjadi kesadaran, kewaspadaan dan menjauhi dari hal-hal yang diharamkan.


◼️Ayat 5-7

{ ุฃَู…َّุง ู…َู†ِ ุงุณْุชَุบْู†َู‰
ูَุฃَู†ْุชَ ู„َู‡ُ ุชَุตَุฏَّู‰
ูˆَู…َุง ุนَู„َูŠْูƒَ ุฃَู„ุง ูŠَุฒَّูƒَّู‰ }

"Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,
Maka kamu melayaninya.
Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman)."

~Adapun orang kafir, yang serba cukup, yang tidak membutuhkanmu, maka engkau menghadapi dan melayaninya dengan harapan dia mendapat petunjuk darimu.

~Tidak rugi bagi engkau kalau saja orang kafir yang tidak butuh itu tidak beriman, tidak mengambil hidayah dan tidak menyucikan diri.

~Engkau diperintahkan untuk mengingatkan, tidak diperintahkan untuk memberi hidayah.


◼️Ayat 8-10

{ ูˆَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ุฌَุงุกَูƒَ ูŠَุณْุนَู‰ 
ูˆَู‡ُูˆَ ูŠَุฎْุดَู‰
ูَุฃَู†ْุชَ ุนَู†ْู‡ُ ุชَู„َู‡َّู‰ }

"Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
Sedangkan ia takut (kepada Allah).
Maka kamu mengabaikannya."

~Adapun orang yang mendatangi engkau, menuju engkau dan berusaha ke arah engkau seraya dia takut, berharap dan ingin mendapatkan hidayah dengan apa yang engkau katakan padanya, maka engkau mengabaikannya tidak mempedulikannya.


◼️Ayat 11

{ ูƒَู„ุง
ุฅِู†َّู‡َุง ุชَุฐْูƒِุฑَุฉٌ }

"Sekali-kali jangan demikian,
Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan."

~ Kata ูƒَู„ุง artinya jangan lakukan itu
• Setelah kejadian ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kepada Rasul-Nya agar tidak mengkhususkan seseorang denga peringatan, tetapi harus menyamakan di antara semuanya.

• Tidak dibedakan antara orang yang mulia dan orang yang lemah, orang fakir  miskin dan orang kaya, orang merdeka/tuan-tuan dan hamba sahaya, laki-laki dan wanita, serta anak-anak dan orang dewasa.

• Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yang akan memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus.
Keputusan yang ditetapkan-Nya penuh dengan hikmah yang dalam dan mempunyai hujjah, alasan yang sangat kuat.

• Setelah turun surat ini, Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam memuliakan Abdullah bin Ummi Maktum.

• Abdullah bin Ummi Maktum selalu mengumandangkan adzan shubuh bersama Bilal bin Rabah.

~Kata ุฅِู†َّู‡َุง ุชَุฐْูƒِุฑَุฉٌ
• Surat ini adalah peringatan, atau pesan agar bersikap sama terhadap sesama manusia dalam membagi ilmu dan menyampaikan risalah adalah peringatan.

• Qatadah dan As-Saddi mengatakan Yakni Al-Qur'an itu.


◼️Ayat 12

{ ูَู…َู†ْ ุดَุงุกَ ุฐَูƒَุฑَู‡ُ }

"Maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya."

~Barang siapa yang menghendaki, yang ingin mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka hendaklah mengingat-Nya dalam semua urusannya.

~Dapat pula ditakwilkan barangsiapa yang ingin mengingat Al-Qur'an maka dia mengingatnya.


◼️Ayat 13-14

{ ูِูŠ ุตُุญُูٍ ู…ُูƒَุฑَّู…َุฉٍ
ู…َุฑْูُูˆุนَุฉٍ ู…ُุทَู‡َّุฑَุฉٍ }

"Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,
yang ditinggikan lagi disucikan."

~Surat ini atau nasihat ini, kedua-duanya saling berkaitan, ada di dalam lembaran-lembaran yang mulia.
Al-Qur'an seluruhnya ada dalam lembaran-lembaran yang mulia, diagungkan dan dihormati.

~Lembaran-lembaran yang mulia ini diangkat dan tinggi derajatnya.
Ia disucikan dari hal yang kotor, penambahan, dan pengurangan.


◼️Ayat 15

{ ุจِุฃَูŠْุฏِูŠ ุณَูَุฑَุฉٍ }

"Di tangan para penulis."

~Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma : safarah adalah para malaikat.
Mereka adalah utusan-utusan atau yang menghubungkan antara Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan makhluk-Nya.

~Malaikat dijadikan utusan karena mereka menurunkan wahyu Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menyampaikannya kepada para Rasul dan makhluk-Nya.
Wahyu ini menyebabkan kemaslahatan makhluk
Mereka seperti duta yang berbuat kemaslahatan di antara kaum.


◼️Ayat 16

{ ูƒِุฑَุงู…ٍ ุจَุฑَุฑَุฉٍ }

"yang mulia lagi berbakti."

~Para malaikat yang menjadi duta itu mulia dan berbakti.
Fisik mereka mulia, indah, baik dan terhormat.
Demikian pula dengan akhlak serta perbuatan mereka  adalah baik, berbakti, suci dan sempurna.

~Karena itulah, sebaiknya orang yang menghafal Al-Qur'an, perbuatan dan perkataannya selalu dalam ketepatan dan kebenaran, berada dalam jalan yang lurus.

~HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah:
Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda :
"Orang yang membaca Al-Qur'an, sedangkan dia pandai (mahir) membacanya (kelak akan dihimpunkan) bersama-sama dengan para malaikat safarah (duta) yang mulia lagi berbakti.
Adapun orang yang membacanya, sedangkan dia melakukannya dengan kesulitan, berat, maka dia mendapat dua pahala."


๐Ÿ“– Demikian Tafsir Surat 'Abasa
Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat-ayat ini.
Aamiin

๐Ÿ’•Segala Puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya kita memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah menyimak.

✍๐ŸปDiringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien), Kormin Akhwat Fasil 14 Komunitas ODOJ
Sumber : Kitab Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

๐Ÿ“Diposting juga di FB : Nur Attin Isnaini

๐ŸSilahkan dishare secara utuh.
Semoga bermanfaat dan berkah.

Komentar

Postingan Populer