RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR QS. 79. AN-NAAZI'AAT

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR JUZ 30
---------------------📚📚--------------------

📆 Edisi : Ramadhan 1441 H
 April 2020 M

******

📚 QS. 79. AN-NAAZI'AAT

******
▪Malaikat-Malaikat Yang Mencabut
▪Makkiyyah, 46 Ayat
▪Turun sesudah Surat  An-Naba'

******

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang 

******



◼️Ayat 1-2

{ وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا
وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا }

"Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,
dan (malaikat-malaikat) yang mencabut nyawa dengan lemah lembut"

~ Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas dan mayoritas para ulama :
Yaitu malaikat yang mencabut nyawa Bani Adam.
Di antara mereka ada yang mengambil nyawa anak Adam dengan susah, akhirnya mereka mencabutnya dengan paksa.
Dan di antara mereka ada yang mengambilnya dengan mudah seakan-akan mengurainya dari ikatan yang mudah lepas.
Maka hal itu bagi mereka sama dengan mengurai.


◼️Ayat 3

{وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا}

"Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat"

~ Ada yang berpendapat para malaikat, kematian, bintang-bintang, dan kapal-kapal.


◼️Ayat 4

{فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا}

"Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang."

~ Ali, Masruq : itu adalah malaikat

~ Al-Hasan Al-Basri : itu adalah para malaikat bersegera dalam beriman dan membenarkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

~ Mujahid : itu ialah kematian


◼️Ayat 5

{فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا}

"Dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan dunia."

~ Al-Hasan Al-Basri : yaitu para malaikat yang mengatur urusan dari langit ke bumi dengan perintah dari Tuhannya.


◼️Ayat 6-7

{يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ
تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ}

"(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua."

~ Ibnu Abbas, Mujahid dan para ulama lainnya :
bahwa keduanya adalah tiupan sangkakala, yaitu tiupan yang pertama dan tiupan yang kedua.

~ Mujahid :
Adapun tiupan yang pertama disebutkan (ayat 6) maka semakna dengan apa yang disebutkan pada QS. Al-Muzzammil : 14 :
"Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan."

Sedangkan tiupan yang kedua dinamakan radifah (ayat 7), semakna dengan apa yang disebutkan dalam QS. Al-Haqqah : 14 :
"Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur."


◼️Ayat 8-9

{قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ}
{أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ}

"Hati manusia pada waktu itu sangat takut, pandangannya tunduk."

~Ibnu Abbas : wajifah = takut.
Yakni pandangan mata orang-orang yang mengalaminya tunduk dan hina karena melihat kegentingan-kegentingan hari kiamat.


◼️Ayat 10

{يَقُولُونَ أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ}

"(Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?”"

~ Yang mengucapkan ini adalah orang-orang kafir Quraisy dan orang-orang yang mengucapkan seperti ucapan mereka yang mengingkari akhirat, hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali sesudah mereka dimasukkan ke dalam liang kuburnya.

~ "Al-hafirah" = kehidupan sesudah mati.


◼️Ayat 11

{أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا نَخِرَةً}

"Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?"

~ Mereka tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali, padahal tubuh mereka telah hancur dan tulang belulang mereka sudah berantakan. Karena itulah mereka mengatakan, sebagaimana yang disebutkan ayat ini.

~ Ibnu Abbas : ialah tulang yang rusak, lapuk dan rapuh serta angin dapat masuk ke dalam rongga-rongganya.


◼️Ayat 12

{قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ}

"Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”"

~Muhammad ibnu Ka'b : Bahwa orang-orang musyrik Quraisy mengatakan, "Sesungguhnya jika Allah menghidupkan kami kembali sesudah kami mati, berarti kami benar-benar merugi."


◼️Ayat 13-14

{فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ
فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ}

"Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi."

~Yaitu sesungguhnya kebangkitan itu hanyalah merupakan suatu perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak perlu diulang dan tidak perlu penegasan.
Maka ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan malaikat Israfil meniup sangkakala untuk kebangkitan, dengan serta merta semua manusia hidup kembali dan berdiri di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala seraya melihat.

~ Seperti yang disebutkan dalam QS. Al-Isra : 52 :
"Yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja."

~QS. Al-Qamar : 50 :
"Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata."

~QS. An-Nahl : 77 :
"Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi)."

~Mujahid :  satu kali tiupan saja = yakni sekali teriakan.

~Ibrahim At-Taimi : Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat murka terhadap makhluk-Nya saat Dia menghidupkan mereka kembali.

~Al-Hasan Al-Basri :  yang dimaksud ialah satu tiupan kemurkaan.


◼️Ayat 14

{فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ}

"Maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi."

~Ibnu Abbas dan lainnya : "As-sahirah" = bumi seluruhnya.

~Mujahid : Pada mulanya mereka berada di perut bumi lalu dikeluarkan di pemukaannya.

~Ar-Rabi' ibnu Anas : Yang dimaksud dengan bumi di sini adalah bukanlah seperti bumi kita sekarang, melainkan bumi lain yang belum pernah dikerjakan suatu dosa pun di atas permukaannya dan belum pernah dialirkan setetes darah pun padanya.

Seperti yang disebutkan dalam QS. Ibrahim : 48 :
"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semua (di padang mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa."

~QS. Thaha : 105-107 :
"Tuhanku akan menghancurkannya (pada haru kiamat) sehancur-hancurnya, kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu rata sama sekali, (sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah, dan yang tinggi di sana."

~QS. Al-Kahfi : 47 :
"Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar/rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia) dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka "


◼️Ayat 15

{هَلْ أتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى}

"Sudahkah sampai kepadamu (ya Muhammad) berita Musa."

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabarkan Rasul-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam, mengenai hamba dan Rasul-Nya, Nabi Musa 'Alayhis Salam, bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutusnya kepada Fir'aun dan menguatkannya dengan mukjizat-mukjizat.

~Meskipun demikian, Fir'aun terus menerus dalam kekufuran dan pembangkangannya sampai Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghukumnya dengan hukuman dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa.

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan itu sebagai pelajaran bagi yang lain.


◼️Ayat 16

{إِذْ نَادَاهُ رَبُّه بِالْوَادِي الْمُقَدَّسِ طُوًى }

"Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa."

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala memanggil Nabi Musa 'Alayhis Salam ketika ia ada di lembah Thuwa yang suci.


◼️Ayat 17

{اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى}

"Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas."

~Sampaikanlah dakwah kepada Fir'aun.
Dia telah melampaui batas dan sombong


◼️Ayat 18 :

{فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَى أَنْ تَزَكَّى}

"Dan katakanlah (kepada Fir'aun), "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)?”"

~Maksudnya, katakanlah kepadanya bahwa maukah engkau menerima untuk menempuh jalan yang akan membawamu untuk dapat menyucikan dan membersihkan diri, yakni berserah diri dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala


◼️Ayat 19

{وَأَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى}

"Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu supaya kamu takut kepadanya."

~Yaitu akan kutunjukkan kepadamu cara menyembah Tuhanmu.
Supaya kamu takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan hatimu  menjadi tunduk patuh kepada-Nya dan khusyuk, yang sebelumnya hatimu keras, jahat, dan jauh dari kebaikan.


◼️Ayat 20

{فَأَرَاهُ الآيَةَ الْكُبْرَى}

"Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar."

~Selain dari seruan yang benar ini, Nabi Musa 'Alayhis Salam juga memperlihatkan kepadanya  hujah (bukti) yang kuat dan dalil yang jelas yang membuktikan kebenaran apa yang disampaikannya, bahwa itu adalah dari sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Yaitu tongkat dan tangan.


◼️Ayat 21

{فَكَذَّبَ وَعَصَى}

"Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai."

~Fir'aun mendustakan kebenaran itu dan tidak mau menaati apa yang diperintahkan oleh Nabi Musa kepadanya.

Hati Fir'aun mendustakanya dan batinnya tidak mau menerima apa yang disampaikan oleh Nabi Musa, begitu pula lahiriahnya dia tidak mau mengamalkanya.

Kenyataan bahwa dia mengetahui apa yang disampaikan oleh Nabi Musa kepadanya adalah kebenaran, tidak serta merta menunjukkan bahwa dia orang mukmin.
sebab pengetahuan itu merupakan ilmu hati, sedangkan iman itu adalah pengamalannya (pengamalan hati), yaitu mengamalkan dengan mengikuti, patuh dan tunduk pada kebenaran.


◼️Ayat 22-24

{ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى
فَحَشَرَ فَنَادَى
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى}

"Kemudian dia berpaling seraya berusaha menentang(Musa).
Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya.
(Seraya) berkata, "Akulah Tuhan kalian yang paling tinggi.”"

~Sebagai reaksinya, Fir'aun berpaling dan berusaha menentang kebenaran dengan kebatilan.

~Dia mengumpulkan para ahli sihir untuk menentang, menghadapi Nabi Musa 'Alayhis Salam dan mukjizat yang dibawanya.

~Fir'aun menyeru mereka semuanya untuk berkumpul kepadanya.
Dia mengaku Tuhan, mengklaim bahwa dia adalah tuhan mereka yang paling tinggi, sebagaimana dia juga mengklaim dirinya adalah sesembahan mereka.

~QS. Al-Qashash : 38 :
"Dan Fir'aun berkata, "Wahai para pembesar kaumku, aku tidak mengetahui ada tuhan bagimu selain aku..."


◼️Ayat 25

{فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الآخِرَةِ وَالأولَى}

"Maka Allah mengadzabnya dengan adzab di akhirat dan adzab di dunia.

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala benar-benar menghukumnya dengan hukuman yang membuatnya menjadi pelajaran bagi orang lain yang membangkang terhadap kebenaran seperti dia di dunia ini.
Yaitu adzab di dunia dan adzab di akhirat nanti.


◼️Ayat 26

{إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى}

"Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

~Di sini ada pelajaran bagi orang yang takut, bertakwa, mau mengambil pelajaran, mengambil peringatan dan menyadarinya.

◼️Ayat 27

{ أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا }

"Apakah kalian yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya"

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggunakan hujjah terhadap orang-orang yang mengingkari kebangkitan dengan penciptaan langit dan bumi.

~Langit adalah makhluk yang lebih kuat dari kalian

~Seperti yang disebutkan dalam QS. Ghafir : 57 :
"Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala membangun langit


◼️Ayat 28

{ رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا }

"Dia telah meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya."

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menjadikannya bangunan yang tinggi, terhampar jauh, penjuru-penjurunya sama, semua kawasannya amat luas dan dihiasi dengan bintang-bintang di malam yang gelap gulita. 


◼️Ayat 29

{ وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا }

"Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang."

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan malam harinya gelap dan siang harinya terang benderang dan bersinar jelas.


◼️Ayat 30-31

{ وَالأرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا }
{ أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا }

"Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. 
Ia memancarkan darinya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya."

~Bumi diciptakan sebelum penciptaan langit, tetapi bumi baru dihamparkan sesudah langit diciptakan.

~Ibnu Abbas dan mayoritas ulama : 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala baru mengeluarkan semua yang terkandung di dalam bumi dengan kekuasaan-Nya ke Alam wujud (setelah langit diciptakan). 

~Ibnu Abbas :
"Dahaahaa" = ialah mengeluarkan mata airnya dan tumbuh-tumbuhan dari dalam bumi, serta membelah jalan-jalan sungai di dalamnya dan menjadikan gunung-gunung, padang pasir, jalan-jalan, dan bukit-bukit.


◼️Ayat 32

{ وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا }

"Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan, mengokohkan/menguatkan dan meneguhkan gunung-gunung di tempatnya masing-masing.
Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, lagi Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada makhluk-Nya.


◼️Ayat 33

{ مَتَاعًا لَكُمْ وَلأنْعَامِكُمْ }

"(Semua itu) untuk kesenangan kalian dan untuk binatang-binatang ternak kalian."

~Allah Subhanahu Wa Ta'ala membentangkan, menghamparkan bumi, lalu memunculkan mata air-mata airnya, memperlihatkan kandungan  isinya, mengalirkan sungai-sungainya, menumbuhkan tanaman, pohon-pohonannya dan buah-buahannya serta meneguhkan gunung-gunungnya.

~Hal ini agar bumi bisa menetap, teguh, tidak mengguncangkan penghuni atau makhluk yang ada di atasnya.
Semuanya itu sebagai kesenangan bagi manusia dan semua keperluan mereka dari hewan ternak yang mereka makan dagingnya dan mereka jadikan sebagai kendaraan selama diperlukan oleh mereka di dunia ini, sampai masa yang tertentu.


◼️Ayat 34

{فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى}

"Maka apabila malapetaka yang sangat besar telah datang"

~Yang dimaksud dengannya adalah hari kiamat. 

~Ibnu Abbas : 
Hari kiamat disebut  الطَّامَّةُ  karena ia menggenangi dan menutupi semua perkara yang menakutkan dan mengerikan. 
Pada hari itu banyak terjadi semua peristiwa yang dahsyat lagi sangat mengerikan, sebagaimana yang disebutkan dalam QS. Al-Qamar : 46 :
"Dan hari kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit."


◼️Ayat 35

{يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ مَا سَعَى}

"Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya."

~Pada hari itu manusia teringat semua kebaikan dan keburukan yang telah dikerjakannya, sebagaimana yang disebutkan dalam QS. Al-Fajr : 23 :
"Dan pada hari diperlihatkan neraka Jahanam, pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya."


◼️Ayat 36

{وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى}

"Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat."

~Neraka Jahim ditampakkan, sehingga semua manusia dapat melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri.


◼️Ayat 37-39

{ فَأَمَّا مَنْ طَغَى }
{وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا}
{فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى}

"Adapun orang yang melampaui batas,
Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
Maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya)."

~Orang yang membangkang, sombong dan berlaku sewenang-wenang, mementingkan dan mendahulukan kehidupan dunia dari pada urusan agama dan bekal di akhiratnya, maka tempat kembalinya adalah neraka Jahim.

~Makanannya adalah buah zaqqum, dan minumannya adalah air yang mendidih lagi sangat panas.


◼️Ayat 40-41

{وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى}
{فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى}

"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. 
Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)."

~Barangsiapa yang takut akan hari ia dihadapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan takut akan keputusan Allah terhadap dirinya di hari itu, lalu ia menahan hawa nafsunya dan tidak memperturutkannya serta menundukkannya untuk taat kepada Tuhannya, maka tempat berpulangnya, tempat kembalinya, tempat tinggalnya adalah surga.


◼️Ayat 42-44

{يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا 
فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا 
إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا}

"(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya?
Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)?
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya)."

~Orang-orang kafir bertanya kepadamu wahai Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam mengenai kiamat. 
Sementara engkau tidak mengetahuinya.

~Ilmu pengetahuan tentang kiamat tidak untukmu, tidak pula untuk siapapun dari makhluk.
Ilmu pengetahuan mengenainya hanyalah ada di tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
Dialah Yang mengetahui waktunya dengan tepat.

~Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. 
Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba. 

~Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah.” (Al-A'raf: 187), dan juga ayat ini.

~Karena itulah ketika Malaikat Jibril 'Alayhis Salam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam, maka beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam menjawabnya dengan perkataan:
"Tidaklah orang yang ditanya mengenai waktu kedatangannya lebih mengetahui daripada orang yang menanyakannya."


◼️Ayat 45

{إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا}

"Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit)."

~Sesungguhnya Aku mengutusmu Muhammad hanyalah agar engkau memberi peringatan kepada manusia dan memperingatkan mereka akan pembalasan dan azab Allah. 

Siapa yang takut kepada Allah dan takut akan kedudukan, kebesaran dan ancaman-Nya, niscaya ia mengikutimu dan beruntunglah dia serta beroleh kemenanganlah dia.

Dan kerugian serta kekecewaan pasti akan menimpa orang-orang yang menentang dan mendustakanmu. 


◼️Ayat 46

{كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا}

"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari."

~Ketika manusia dibangkitkan dari kuburnya masing-masing, lalu digiring ke padang mahsyar, maka saat itulah mereka merasa amat pendek dan singkatnya masa tinggal mereka di dunia.
Sehingga seakan-akan menurut mereka hanya tinggal selama suatu pagi atau suatu sore hari saja.

~Ibnu Abbas :
"Sore hari ( عَشِيَّةً) ialah jarak waktu mulai dari zhuhur sampai dengan terbenamnya matahari.
Pagi hari (ضُحَاهَا) ialah jarak waktu antara terbitnya matahari sampai dengan pertengahan siang hari.

~Qatadah : ini menggambarkan tentang masa tinggal di dunia menurut pandangan manusia ketika mereka menyaksikan dengan nyata alam akhirat.


📖 Demikian Tafsir Surat An-Naazi'aat
Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat-ayat ini.
Aamiin

💕Segala Puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya kita memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah menyimak.

✍🏻Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien), Kormin Akhwat Fasil 14 Komunitas ODOJ
Sumber : Kitab Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

📝Diposting juga di FB : Nur Attin Isnaini

🍁Silahkan dishare secara utuh.
Semoga bermanfaat dan berkah.


📚🔅📚🔅📚🔅📚🔅📚🔅

Komentar

Postingan Populer