Kemenagan Dakwah



Ini adalah salah satu kisah tentang kemenangan dakwah. Kisah ini dikenal dengan "ASHHABUL UKHDUD". Selamat membaca, semoga dapat memberikan pelajaran untuk kita semua.

Diriwayatkan Imam Ahmad dari Hammad bin Salamah dari Abdurrahman bin Abi Layla dari Shuhayb ar-Rumi bahwa Nabi Saw. Pernah bercerita:
Pada jaman sebelum kalian duhulu, ada seorang raja yang memiliki seorang penyihir. Ketika mulai menginjak usia renta, penyihir itu berkata kepada sang raja, “Usiaku kini sudah tua dan ajalku sudah dekat. Carikanlah untukku seorang pemuda yang aku ajari ilmu sihir.” Raja lalu mencarikan seorang pemuda untuk sang penyihir. Pemuda itu kemudian diajari ilmu sihir.
Pada suatu tempat diantara penyihir dan raja itu, terdapat seorang pendeta. Pemuda itu juga mendatanginya. Iapun mendengarkan perkataan (pelajaran) dari sang pendeta. Ia kagum atas apa yang didengarnya dari sang pendeta itu.
Ketika pemuda itu (terlambat) datang kepada sang penyihir, ia dipukul sambil ditanya “Apa yang menhalangimu?” Demikian juga ketika terlambat datang kepada keluarganya, pemuda itu dipukul keluarganya sambil ditanya “Apa yang menghalangimu?”
Si pemuda mengadukan hal itu kepada kepada sang pendeta. Pendeta itu berkata, “Jika penyihir itu memukulimu, katakan padanya: “Keluargaku menghalangiku” dan jika keluargamu hendak memukulimu, katakan kepada mereka : “Sipenyihir menghalangiku.”
Nabi Saw. Meneruskan.
Pada suatu hari, pemuda itu menjumpai seekor binatang menakutkan yang sangat besar dan menghalangi jalan orang-orang sehingga mereka tidak bisa lewat. Pemuda itu berkata,” Hari ini aku akan tahu, ajaran siapa yang paling dicintai Allah , penyihir atakah pendeta”
Nabi Saw. Melanjutkan.
Pemuda itu mengambil sebongkah batu dan berkata , “Ya Allah, jika ajaran pendeta itu lebih Engkau cintai dan lebih Engkau ridhai daripada ajaran penyihir, maka matikanlah binatang ini sehingga orang-orang bisa lewat.” Ia lalu melemparkan binatang tersebut. Binatang itu pun mati dan orang-orang bisa lewat.
Pemuda itu lalu memberitahukan peristiwa tersebut pada pendeta. Pendeta berkata,”Anakku , engkau lebih baik dapada aku. Namun engkau akan mendapatkan ujian dan bencana. Jika ujian datang nanti, jangan kau buka identitasku.”
Pemuda itu punya kemampuan untuk mengobati orang-orang yang menderita penyakit buta, lepra dan bermacam penyakit lainnya. Ia berhasil menyembuhkan penyakit0penyakit itu.
Sang raja kebetulan mempunyai seorangkepercayaan ynag menderita kebutaan. Orang itu mendengar perihal sang pemuda tadi. Dai pun datang dengan membawa dan memberikan banyak hadiah kepada sang pemuda. Dia berkata ,”Sembuhkanlah aku , maka kau akan mendapatkan semua yang kubawa ini”
Pemuda itu menjawab,” Aku tidak bisa menyembuhkanmu siapapun. Sesungguhnya yang menyembuhkan adalah Allah SWT. Jika kau beriman kepada-Nya, aku akan berdoa agar Dia menyembuhkanmu.”
Orang itu ternyata mau beriman. Pemuda itu berdoa untuknya dan orang itu pun sembuh. Orang itu kemudian datang kepada raja dan duduk sebagai mana biasanya. Raja bertanya ,” Hai Fulan, siapakah yang telah mengembalikan penglihatanmu?”
“Tuhanku” jawabnya
Aku?” kata raja
“Bukan” jawabnya, “Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”
“Kau punya Tuhan selain aku.” Tanya raja
“Benar. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah,” jawabnya
Raja kemudian menyiksa orang itu sampai orang itu memberitahukan si pemuda. Pemuda itu diminta menghadap sang raja. Raja lalu berkata,” Hai anakku , telah tersebar berita bahwa dengan sihirmu, kau mampu menyembuhkan penyakit buta, lepra dan penyakit-panyakit lainnya.”
“Aku tidak menyembuhkan apa pun. Sesungguhnya yang menyembuhkan hanyalah Allah ‘Azza wa Jalla,” kata pemuda
“Aku?” tanya raja
“Bukan” jawab pemuda
“Apakah kau punya Tuhan selain aku.” Tanya raja
“Benar. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah,” jawab pemuda
Akibatnya , pemuda itu disiksa hingga ia memberitahukan sang pendeta. Sang pendeta kemudian didatangkan ke hadapan raja. Kepadanya dikatakan : “Kembalilah kepada agamamu semula!”. Pendeta itu menolak. Maka raja menggergaji lehernya hingga mati.
Raja kemudian berkata kepada bekas keparcayaannya,” Kembalilah kepada agamamu semula!”. Orang itu menolak. Lalu raja menggergajinya hingga mati.
Raja kemudian berkata kepada sang pemuda,” Kembalilah kepada agamamu semula!”. Pemuda itu menolak. Raja lalu mengutus sekelompok pengawal agar membawa si pemuda ke sebuah gunung. Raja berkata ,” jika kalian sampai puncaknya dan ia tidak mau juga kembali ke agam semula, lemparkan dia”
Merekapun berangkat. Dan ketika sampai puncak gunung, pemuda itu berdoa, “Ya Allah , tolonglah aku sesuai kehendak-Mu.” Tiba-tiba gunung itu terguncang hingga para pengawal itu terlempar semuanya.
Pemuda itu kembali datang kepada raja dalam keadaan sehat. Raja berkata ,”Apa yang terjadi pada pengawalmu?.”
“Allah telah menolongku dengan melakukan sesuatu kepada mereka.” Jawab pemuda
Raja lalu mengutus sekelompok pengawal lagi agar membawa pemuda itu dengan sebuah perahu ke tengah laut. Raja berkata,” Jika kalian telah sampai ditengah laut, ia tidak juga mau kembali ke agama semula maka tenggelamkan ia kedalam laut.”
Merekapun sampai ketengah laut. Pemuda itu kembali berdoa,”Ya Allah, tolonglah aku sesuai kehendak-Mu.” Maka tenggelamlah para pengawal itu semuanya.
Pemuda itu lalu menemui raja. Raja bertanya,” Apa yang terjadi dengan pasukan pengawalmu?”
“Allah telah menolongku dengan melakukan sesuatu kepada mereka.” Jawab pemuda. “Engkau tidak bisa membunuhku sampai kau bersedia melakukan apa yang aku perintahkan. Jika engkau melakukan apa yang aku perintahkkan kepadamu, engkau baru bisa membunuhku. Jika tidak, engkau tak kan pernah bisa membunuhku.,” kata pemuda itu pada sang raja
“Apa itu?” tanya raja
“Kumpulkan semua orang disebuah tempat lapang, kemudian saliblah aku diatas sebuah tiang. Ambillah anak panah kemudian lepaskanlah dengan membaca,”Bismillahi Robbul ghulam (dengan menyebut nama Allah, Tuhan pemuda ini.” Jika engkau melakukan hal itu, baru kau bisa membunuhku” kata pemuda itu
Raja melakukannya. Diletakan sebuah anak panah dibusurnya. Ia kemudian melepaskan anak panah itu dengan mengucapkan : Bismillahi, Robbul ghulam. Anak panah itu tepat mengenai pelipis si pemuda itu. Ia meletakan tangannya kebagian tubuh yang terkena anak panah, lalu meninggal. Orang-arang serentak mengatakan ,”kami beriman kepada Tuhan pemuda ini”.
Seseorang berkata pada raja,” Apakah engkau melihat apa yang selama ini eangkau takutkan? Demi Allah, engkau telah jatuh karena semua orang telah beriman”.
Raja segera memerintahkan untuk memblokir tempat itu dan menggali parit itu juga dan menyalakan api didalamnya. Raja berkata,” Orang yang kembali memeluk agama semula, mka bebaska dia. Jika tidak , lemparkan dia kedalam parit”
Nabi Saw. Melanjutkan
Mereka saling mendorong satu sama lain , dan akhirnya didoronglah smuanya. Tiba-tiba tampak seorang wanita dengan anak kecilnya yang masih menyusui. Ia seolah-olah takut takut masuk kedalam api. Tiba-tiba bayinya berkata “ Bersabarlah wahai ibu! Sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran”

Bayi ini adalah salah satu dari tiga bayi yang bisa bicara.
Jasad pemuda dalam kisah ini ditemukan dalam keadaan utuh pada masa khalifah Umar ra. Wallahu’alam...

Sumber:
1.        Ust. Sholihun dalam kajian manhaj
2.      Tafsir Ibnu Katsir (surat Al. Buruj)


Komentar

Postingan Populer